Senin, 24 November 2014

tanaman jarak



TANAMAN JARAK
Jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini ia makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Peran yang agak serupa sudah lama dimainkan oleh kerabatnya, jarak pohon (Ricinus communis), yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas.
Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama di Indonesia: jarak kosta, jarak budeg (Sunda); jarak gundul, jarak pager (Jawa); kalekhe paghar (Madura); jarak pager (Bali); lulu mau, paku kase, jarak pageh (Nusa Tenggara); kuman nema (Alor); jarak kosta, jarak wolanda, bindalo, bintalo, tondo utomene (Sulawesi); ai huwa kamala, balacai, kadoto (Maluku)
 Manfaat daun jarak untuk kesehatan Jarak Bali (Jatropha podagrica Hook.) Jarak Wulung (Jatropha gossypifolia L.)
Klasifikasi Tanaman Jarak
Jarak pagar masih satu keluarga dengan tanaman karet dan ubi kayu. Klasifikasi jarak pagar sebagai berikut:
  • Divisi: Spermatophyta
  • Sub divisi: Angiospermae
  • Kelas: Dicotyledonae
  • Ordo: Euphorbiales
  • Famili: Euphorbiaceae
  • Genus: Jatropha
  • Spesies: Jatropha curcas
Jarak pagar berbentuk pohon kecil atau belukat besar dengan tinggi tanaman mencapai 5 meter dan bercabang tidak teratur. Batang berkayu, berbentuk silindris, dan bergetah. Daun jarak pagar berupa daun tunggal, berwarna hijau mudah sampai hijau tua, permukaa bawah lebih pucat daripada bagian atasnya. Bunga berwarna kuning kehijauan , berupa bunga majemuk berbentuk malai.buah berbentuk bunga kendaga, oval, berupa buah kotak, berdiameter 2-4 cm. berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika sudah matang. Biji berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat kehitaman dengan ukuran panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4-0,6 gram/biji.
Tanaman jarak bisa diperbanyak dengan biji atau setek batang. Karakteristik tanaman jarak yang berasal dari biji dan setek batang berbeda. Selain kedua cara tersebut, tanaman jarak juga dapat diperbanyak melalui kultur jaringan (in-vitro). Dengan cara ini kita dapat memperoleh bibit jarak dengan jumlah yang banyak pada waktu yang bersamaan.
Jarak pagar akan tumbuh dan berproduksi optimal jika ditanam di lahan kering dataran rendah yang beriklim kering, dengan ketinggian 0-500 meter dpl, curah hujan 300-1000 mm per tahun, dan temperature lebih dari 200°c. jarak pagar dapat tumbuh di lahan marginal yang miskin hara, tetapi berdreinase dan aerasi baik. Produksi optimal akan diperoleh dari tanaman yang ditanam di lahan subur. Jenis tanah yang baik untuk tanamn jarak pagar adalah yang mengandung pasir 60-90 % dan pH tanah 5,5-6,5. Produksi optimal juga bisa tercapai jika tanaman dipupuk dengan dosis yang sesuai dan tersedia air pada musim kemarau.
Pemeliharaan yang baik dan teratur akan mengoptimalkan produktivitas tanaman jarak. Karena itu, setiap kegiatan pemeliharaan harus dilakukan tepat waktu. Kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan adalah pengendalian gulma, pemeliharaan dreinase dan aerasi, pemangkasan cabang, pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama penyakit.

Jenis-Jenis Tanaman Jarak
Tanaman jarak ada beberapa jenis. Diantaranya Jarak Pagar (Jatropha curcas L.), Jarak Kepyar/Jarak Kaliki/Jarak Kosta (Ricinus communis Linn.), Jarak Ulung/Jarak Wulung (Jatropha gossypifolia L.), Jarak Bali (Jatropha podagrica Hook.). Sekarang kita bahas mengenai perbedaan dari keempat jenis tanaman jarak ini.
1.      Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Jarak pagar merupakan jenis yang paling populer diantara tiga jenis tanaman jarak lainnya. Tidak heran mengingat tanaman ini lebih dekat dengan manusia dan sudah mulai ditanam sebagai tanaman komoditas untuk pengganti bahan bakar minyak.
Jarak pagar memiliki batang pohon yang kokoh dengan cabang yang tidak beraturan. Batang kayunya bulat dan mengandung banyak getah. Daun tunggal, lebar, menjari dengan sisi berlekuk-lekuk sebanyak 3–5 buah. Bunganya majemuk berumah satu dan uniseksual, kadang-kadang ditemukan bunga hermaprodit dengan warna kuning kehijauan. Buahnya bulat telur atau oval tanpa bulu-bulu halus, buah muda berwarna hijau dan berangsur-angsur menjadi kekuningan hingga kecoklatan saat buahnya menua.
2.      Jarak Kepyar/Jarak Kaliki/Jarak Kosta (Ricinus communis Linn.)
Bentuk dari tanaman jarak kepyar sangat berbeda dari jarak pagar. Dari sisi batang, daun bahkan hingga bunga dan buahnya. Sepintas, jarak kepyar ini lebih mirip tanaman singkong dan buahnya seperti rambutan berukuran kecil. Namun tetap saja ini merupakan tanaman jarak. Dapat ditemukan di hutan liar, atau sepanjang pantai. Seperti jarak pagar, jarak kepyar juga sudah mulai dibudidayakan sebagai tanaman perkebunan.
3.      Jarak Ulung/Jarak Wulung (Jatropha gossypifolia L.)
Tanaman ini biasanya tumbuh liar di tempat-tempat terang yang terkena sinar matahari langsung. Misalnya di tepi jalan, semak belukar, atau di pinggir lapangan rumput. Termasuk perdu tahunan yang habitat aslinya berasal dari Amerika Serikat. Hampir mirip dengan jarak kepyar, tapi yang jenis ini warnanya ungu tua.
Batang berkayu, bulat, warnanya cokelat, banyak bercabang. Daun tunggal, bertangkai panjang, helaian daun bulat telur sungsang sampai bulat, berbagi 3-5, taju runcing, panjang 7-22 cm, lebar 6-20 cm, daun muda berwarna keunguan, daun tua warnanya ungu kecokelatan. Bunga majemuk dalam maiai rata bertangkai, berbentuk corong, kecil, warnanya keunguan, keluar dari ujung batang. Sementara buahnya hampir sama dengan jarak pagar, tapi tidak terlalu bulat. Bijinya juga mengandung banyak minyak yang bisa dijadikan bahan bakar.
4.      Jarak Bali (Jatropha podagrica Hook.)
Melihat sekilas penampilan Jarak Bali, Anda tidak akan menyangkan bahwa ini masih merupakan tanaman jarak. Kecuali melihat buahnya yang memang mirip. Jarak Bali disebut juga jarak hias, karena memang sering digunakan sebagai tanaman hias berkat penampilannya yang cukup menarik, terlebih jika sudah berbunga. Maka jangan heran, jika banyak orang mananamnya dalam pot atau di pekarangan rumah.
Jarak Bali memiliki pangkal batang yang menyerupai umbi. Daun bertangkai yang panjangnya 20-30 cm, helai daun bangun perisai, bentuknya bulat telur melebar dengan ukuran penampang 20-40 cm, bercangap 3 atau 5, taju runcing atau membulat. Bunga dalam malai rata yang bertangkai panjang, dengan bunga betina dan bunga jantan dalam satu tangkai, warnanya merah oranye. Buah bentuk elips melebar, berkendaga tiga, panjang 1,5 cm. Biji lonjong atau bulat panjang.
Kandungan Tanaman Jarak
Berikut ini beberapa senyawa yang terkandung dalam tanaman jarak dimulai dari akar, batang, getah, daun hingga bijinya:
Ø  Getah Tanaman Jarak Pagar: mengandung flavonoid dan saponin serta kandungan jatrophie yang bersifat antijamur.
Ø  Pada bagian daun jarak pagar ditemukan senyawa kaemfesterol, sitosterol, stigmasterol, amirin dan teraksrol.
Ø  Sedangkan pada biji tanaman jarak ( Jatropha curcas L.) telah ditemukan kandungan β-glukanase  yang memiliki aktivitas antifungi, toksalbumin dan curcin yang tidak hanya memiliki aktivitas sebagai antifungi, tetapi kandungan kimia ini juga bermanfaat sebagai antikanker.
Ø  Ampas dari Biji Jarak yang sudah diperas minyaknya mengandung nitrogen, fosfat dan kalium.
Ø  Kulit Batang Jarak Pagar mengandung tanin, malam, resin dan saponin.
Kandungan Kimia :
Ø  Biji : Minyak ricinic 40-50% dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid, isoricinoleid, acid, oleid acid, dan stearicacid, Juga mengandung ricinine, sejumlah kecil cytochrome C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian bertingkat di dapat acidic ricin dan basic ricin.
Ø  Daun : Kaemferol-3rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, rutin, kaempferol, quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vit.C 275 mg %.
Ø  Minyak : Ricinoleicacid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleidacid, linolenic acid, dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%, monoricinolein 2,9%, nonricinolein 0,9%.
Ø  Akar : Methyltrans-2-decene-4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne, Beta-sitosterol.
Manfaat Tanaman Jarak Paga
Ø  Manfaat Daun Jarak Pagar
Sudah sejak lama, daun jarak dijadikan sebagai herbal untuk mengatasi penyakit tertentu. Manfaat daun jarak diantaranya sebagai obat masuk angin, perut kembung, sembelit atau susah buang air besar. Berikut contoh pemakainnya yang umum di masyarakat:
1.         Perut kembung, masuk angina
Jika ada anggota keluarga yang mengalami perut kembung dan masuk angin, biasanya anak-anak bisa diatasi dengan menggunakan daun jarak pagar. Caranya pun tidak terlalu sulit, ambil dua lembar daun jarak pagar, cuci bersih lalu panaskan di atas api hingga layu. Jangan sampai kena api karena bisa gosong. Oleskan sedikit minyak kelapa, minyak telon atau minyak kayu putih, lalu tempelkan pada bagian perut. Biarkan beberapa jam, maka sesuatu yang ajaib akan terjadi. Si anak akan mulai mulai buang angin.
2.            Sembelit (Susah Buang Air Besar)
Untuk mengobati sembelit, Anda bisa menggunakan daun jarak pagar sebagai lalapan. Caranya, ambil beberapa lembar daun jarak pagar yang masih muda kemudian dikukus. Setelah matang dimakan seperti biasa sebagai lalapan teman makan nasi. Lakukan secara teratur agar cepat sembuh.
Ø  Manfaat Getah Pohon Jarak
Getah jarak merupakan bagian dari pohon jarak yang paling banyak khasiatnya. Namun harus hati-hati dalam penggunannya jangan sampai terkena bagian tubuh lain kecuali bagian yang ingin diobati.
1.         Mengobati sakit gigi
Getah jarak biasa dijadikan sebagai obat sakit gigi tradisional. Caranya, lukai kulit pohon jarak dengan pisau tajam, maka akan keluar getahnya. Nah, ambil getah pohon jarak tersebut menggunakan kapas. Tempelkan kapas tersebut pada bagian gigi yang sakit dan diamkan selama beberapa menit. Getah jarak pagar bersifat antimikroba sehingga dapat mengusir bakteri jenis staphylococcus, streptococcus dan escherechia coli.
2.         Mengobati luka sariawan
Sariawan banyak penyebabnya, dari mulai kekurangan vitamin C, panas dalam, hingga luka bagian mulut karena tergigit.  Letaknya bisa di bibir, di lidah atau di dinding mulut bagian samping, atas dan bawah. Getah jarak pagar bisa dijadikan sebagai obat sariawan tradisional. Caranya, ambil getah jarak dengan kapas atau cotton bud. Tempelkan pada bagian mulut yang terkena sariawan. Lakukan secara rutin agar sariawannya cepat sembuh.
3.         Mengobati luka
Banyak hal yang dapat menyebabkan tubuh kita terluka. Ada karena terjatuh, kecelakaan, atau terkena sayatan benda tajam. Untuk mengobati luka yang masih baru cepat kering, Anda bisa menggunakan getah pohon jarak. Caranya, ambil getah pohon jarak dengan kapas atau cotton bud, lalu tempelkan pada bagian tubuh yang luka.
4.         Mengobati radang telinga
Adanya peradangan pada telinga akan menyebabkan telinga terasa sakit yang berimbas pada pendengaran Anda. Meski tidak menjadikan kemampuan pendengaran menurun, kita akan merasa tidak nyaman. Hal tersebut bisa diatasi dengan getah pohon jarak yang dijadikan sebagai obat tetes telinga. Ambil getah jarak sebanyak satu sendok makan. Kemudian teteskan pada telinga sebanyak 6 tetes, diamkan beberapa saat kemudian bersihkan dengan kapas secara lembut.
5.         Mengobati keputihan pada mulut bayi
Keputihan tidak hanya terjadi pada bagian intim wanita, tetapi juga pada mulut bayi. Penyebabnya bukan ASI seperti yang orang awam pikirkan. Penyebabnya adalah jamur candida yang menempel pada puting ibunya, yang kemudian saat menyusui berpindah pada mulut bayi dan berkembang biak disana. Jika bayi Anda mengalaminya, ambil tangkai daun jarak yang masih segar, maka akan keluar getahnya lalu oleskan pada mulut bayi.
Ø Manfaat Biji Jarak dan Minyak Jarak
Biji jarak pagar memang mengandung racun yang dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi berlebihan. Saya sendiri pernah mengalaminya waktu remaja. Seperti minum obat pencahar, buang air terus tak henti-henti disertai dengan kepala pusing. Namun, jika dikonsumsi dengan tepat, biji jarak bisa dijadikan sebagai obat ambeien kronis dan ambeien berdarah. Aturan makannya adalah setiap pagi dan malam. Jangan lebih dari itu.
 Minyak jarak, bukan hanya digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak bumi, tetapi juga dapat dijadikan sebagai obat tradisional. Salah satunya untuk mengobati penyakit koreng akibat jamur, bengkak dan gatal-gatal pada kulit. Hangatkan minyak jarak, kemudian oleskan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk mmengatasi.
Biodiesel dari Tanaman Jarak
Minyak jarak (Jatropha oil) akhir-akhir ini mulai banyak diperkenalkan sebagai energi alternatif biodiesel. Biodiesel tersebut dihasilkan dari minyak yang diperoleh dari biji tanaman jarak yang banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Dan dalam berbagai penelitian tentang minyak yang dihasilkan oleh tanaman ini dalam pembahasan berikut, tampaknya dapat menjadi substitusi bahan bakar diesel.
Tamanan Jarak ‘Physic Nut’
Tanaman jarak penghasil biodiesel ini berasal dari jenis tanaman jarak pagar yang dalam bahasa Inggris bernama ‘Physic Nut’ dengan nama species Jatropha curcas, tanaman ini seringkali salah diidentifikasi dengan tanaman jarak yang dalam bahasa Inggris disebut ‘Castor Bean’ dengan nama species Ricinus communis.
Kedua tanaman ini berasal dari kerabat klasifikasi tanaman (family) yang sama yaitu ‘Euphorbiaceae’. Tidak sedikit dari kerabat klasifikasi tanaman Euphorbiaceae ini dikenal dengan nama lokal Indonesia sebagai tanaman jarak. Bahkan Jatropha sendiri sebagai sebuah ‘genus’ dalam klasifikasi tanaman memiliki 12 species, semuanya dikenal dalam nama lokal sebagai ‘tanaman jarak’.
Selain dikenal dengan nama lokal yang sama, tanaman jarak ‘Physic Nut’ dan ‘Castor Bean’ ini juga sama-sama banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia, bahkan juga dari kedua jenis tanaman ini dapat diperoleh ekstrak minyak dari bijinya. Hanya saja tanaman jarak ‘Castor Bean’ seringkali terkait dengan produksi ‘ricin’ yaitu racun yang sangat berbahaya dan banyak digunakan untuk penelitian terapi penyakit kanker, sedangkan tanaman jarak ‘Physic Nut’ lebih banyak terkait dengan informasi ‘biodiesel’ atau ‘biofuel’. Meskipun nama lokal sama, tentu saja kedua tanaman ini jelas berbeda baik dalam bentuk morfologi tanaman maupun minyak yang dihasilkannya.
Minyak jarak pada Mesin
Menjelang pertengahan tahun 2004 yang lalu, DaimlerChrysler, salah satu perusahaan otomotif terkemuka, berhasil mengujicobakan penggunaan bahan bakar BTL (Biomass to Liquid) pertama di dunia pada mobil Mercedes-Benz seri C (Mercedes-Benz C 220, red.), menempuh jarak 5.900 km dalan kondisi lingkungan yang ekstrim di India (India Daily, 19/7/2004). Bahan bakar tersebut kemudian diberi nama dagang SunDiesel, diperoleh dari minyak jarak dan merupakan salah satu program DaimlerChrysler dalam mengembangkan Biodiesel.
Manfaat minyak jarak sebagai substitusi bahan bakar sebetulnya telah lama diketahui. Misalnya melalui review yang dipublikasikan oleh Gubitz dkk (1999) pada jurnal Bioresource Technology edisi 67, disebutkan bahwa tahun 1997 grupnya di Austria, telah mempublikasikan hasil uji adaptasi minyak jarak pada mesin diesel standar. Di dalam review tersebut juga disebutkan bahwa jauh sebelum pengujian tersebut dilaksanakan, pada tahun 1982, peneliti dari Jepang juga telah memperoleh hasil memuaskan dalam menguji performansi mesin dalam menggunakan minyak jarak di Thailand.
Pengembangan Minyak jarak di Indonesia
Pengembangan minyak dari tanaman jarak melalui pendekatan ilmiah di Indonesia, dipelopori oleh Dr. Robert Manurung dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak tahun 1997 dengan fokus ektraksi minyak dari tanaman jarak. Sejak tahun 2004 yang lalu, penelitian ini mendapat dukungan dari Mitsubishi Research Institute (Miri) dan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dari Jepang (Kompas, 12/5/2005).
Menghadapi krisis kelangkaan BBM dan kenaikan harga BBM di Indonesia, Pemerintah mulai menggali sumber-sumber energi alternatif. Minyak jarak ini pun mulai mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah. Setelah dirintis oleh ITB kemudian diikuti oleh IPB, dan selanjutnya diikuti oleh lembaga pemerintah pusat yaitu BPPT, dan oleh pemerintah daerah seperti Pemprov. Nusa Tenggara Timur, Pemprov. Nusa Tenggara Barat, Pemkab. Purwakarta dan Pemkab. Indramayu, serta oleh BUMN seperti PT. Pertamina, PT. PLN dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), semua saling bekerja sama untuk pengembangan minyak jarak sebagai bahan bakar minyak alternatif ini. Tidak ketinggalan Sekolah Menengah Kejuruan bidang pertanian pun akan mengikuti pengembangan minyak jarak ini, untuk bahan bakar minyak alternatif.